Dibalik Layar : Ada Keringat dan Nestapa
(Refleksi Sambal Petis Malika)
Suksesnya sebuah produk di pasaran, dan apresiasi terhadap prodak oleh konsumen sebuah keniscayaan yang didambakan oleh produsen atas barang yang diproduksinya.
Tapi taukah anda bahwa prodak yang anda terima dan nikmati itu, bukan sebuah kebetulan yang tanpa ikhtiar. Artinya sebelum dilepas ke pasar oleh produsen, produsen mengalami beberapa uji kelayakan "bahkan kegagalan" sampai pada fase seperti anda nikmati.
Tidak jarang produsen pemula jungkir balik guna prodak yang diproduksinya layak dan mendapat apresiasi dari konsumen. Bahkan ada yang 'gagal' frustasi lantas menyerah. Namun tidak sedikit pelaku produksi yang terus melakukan inovasi dan sukses.
Semisal saat kami membuat #Tahu_Melotot_Sumenep fase-fase sulit pun kami alami, sampai kemudian dikenal dan disukai oleh konsumen seperti saat ini. Pun ketika kami membuat #tahu_walik #Bakso_Kress.
Maka ketika ada ada dengan sengaja tanpa ijin memplagiasi apa yang kita buat, sebagai produsen tentu hal yang demikian mencederai etika dalam bisnis. Dan plagiasi adalah sebuah tindakan fatal dalam berbisnis.
Saat kami membuat farian #sambalPetisMalika prosesnya pun tidak seinstan yang publik duga. Dibalik apresiasi yang diberikan oleh penikmat atau konsumen saat ini, ada cerita sedih. Tentu sebagai produsen kami anggap hal itu sebagai tangga menuju kebaikan dan perbaikan.
Dan suka suka dibalik layar, kami jadikan guru paling berharga. Sebab dari apa yang kami lakukan telah membingkai satu pengalaman yang berharga.
#Tahu_Melotot_Sumenep